Just say "selamat ultah".....

Alhamdulillah 

Besok, dua februari adalah hari ulang tahun temanku, teman yang sangat aku sayangi. tapi aku bimbang sekedar untuk mengucapkan  “Selamat Ulang Tahun" buatnya. Ada alasan tersendiri yang membuat aku bimbang seperti ini, salah satu alasannya karena  seperti tahun2 yang lalu aku mengirim ucapan selamat dan doa untuknya tapi tidak ada tanggapan sama sekali. banyak pertanyaan dlam hatiku, masih marahkah dia padaku??

sudah lama aku tak bertegur sapa dengannya, sudah lama dia tak ngirim kabar untukku, sms ku pun tak pernah dibalasnya  tapi aku selalu ingat jika ulang tahunnya tiba, aku masih ingat betul saat aku dan dia masih nge-kost bareng, betapa bahagianya persabatan kami, pernah kami berdua kehabisan uang dan itu membuat kami harus ga makan seharian sampai kiriman datang. tapi ada satu hal yang membuat dia begitu marah padaku . 

yach..  

kesalahan masalalu yang akulah penyebabnya. aku mengakui semua itu tapi sebesar manakah. begitu susah untuk dia maafkan. dan kesalahan itu tak usahlah aku ungkapkan disini, cukup menjadi cerita piluh dalam hidupku. dan sejak kejadian itu dia menjauhiku. bahkan dia pindah kost hanya karena tak ingin bersamaku lagi .duch....sedih luar biasa. tapi beberapa hari setelah kepindahannya, tibalah ulang tahunnya. aku sengaja bela2in bikin kue tart untuknya dan aku bawain dimalam ulang tahunnya. tapi apa yang terjadi?? dia tak pernah sudih menerima kue pemberianku ckckck.....tapi aku yakin dihati kecilnya dia tak begitu. aku mengenal betul siapa dia.  Allah aja maha pemaaf, kenapa dia sampai hari ini belum bisa membuka pintu maafnya untukku.

aku takut jika dia tak memaafkanku. aku takut jalanku tak mulus jika masih ada dendam dihati seseorang untukku. sedih sudah pasti, banjir airmata jangan ditanya lagi. tapi aku tidak menyerah, aku masih mengirim sms untuknya yang bunyinya begini : 

gambar diambil dari sini

"hari ini dengan senang hati,aku buatain kue khusus untukmu sahabatku, meskipun kuenya kau jatuhkan didepanku tapi ga papa.aku ingin kau membuka pintu maafmu untukku,aku ingin kita berteman lagi seperti dulu..masak bareng,makan bareng,tidur bareng bahkan kita berdua pernah ga makan karena kita kehabisan uang,tidak ingatkah kau semua itu??betapa bahagianya kita yang dulu. pliss,maafin aku,ku mohon...", kemudian sms kedua terkirim juga bunyinya seperti ini :

"diulang tahunmu hari ini,aku kirim doa untukmu semoga yang terbaik selalu untukmu,tambah umur tambah cantik,tambah baik dan selalu dalam lindungan Tuhan yang Maha Esa" dan dibelakang sms itu terselip kata2 seperti ini  

"jika suatu hari nanti sekedar ucapan selamat ultah tak sampai lagi padamu itu artinya mungkin aku sudah menyerah untuk mengharap maaf darimu,atau mungkin aku tidak lagi ingat ulang tahunmu yang berarti aku sudah tak sayang lagi padamu, tidakkah kau senang aku karibmu selalu tak pernah lupa bila ulang tahunmu tiba??". tapi sampai saat ini setiap hari ulang tahunnya tiba, aku masih ingat dan itu berarti pula aku masih sayang padanya, ...sueer deh

tapi terbersit dihati aku ingin mengucap seperti ini padanya:  

"Selamat Ulang Tahun… Jangan lupa makan-makannya. Semoga hari ini hidupmu makin Indah. Menjadi Lebih bijaksana. Kudoakan agar semoga hidupmu berbahagia. bolehkah dihari ultahmu ini aku meminta maaf sekali lagi?? "

namun banyak yang bilang padaku untuk melupakannya saja (baca: pura-pura lupa). Tapi juga tetap tidak bisa. Bagaimana bisa melupakannya? itu tidak mungkin. dia teman yang pernah mengajarkan aku banyak hal. dia anugerah terindah yang pernah dikenalkan Tuhan untukku, yach..aku menyebutnya anugerah terindah..

namun jika tidak mengucapkan apa-apa, Aku juga kelak akan merasa bersalah. bersalah karena tidak memperdulikannya. Bersalah karena aku pernah berjanji untuk tetap menyayanginya. Lalu, jika aku tidak melakukan sesuatu untuknya di hari Ulang Tahunnya, sama saja aku mengingkari semua perkataanku dan mengingkari anugrah yang indah. Seolah-olah seperti lari dari kenyataan. 

tapi juga ada satu hal lagi yang membuat aku merasa berat untuk mengucapkan kata itu. Tahun lalu aku mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” untuknya dan juga memberikan hadiah kado di hari ulang tahunnya. Tapi, tidak ada tanggapan yang kudapat darinya (oh, my God). Aku ngerasa.. ngerasa dia tidak membutuhkan perhatianku, dia tidak membutuhkan ucapan dan hadiah dariku. Keyakinan itu menjadi semakin bertambah kala ulang tahunku pun tiba dia sama sekali tak pernah mengucapkan selamat untukku. 

baiklah,  aku mengalah jika tidak mendapat doa atau kado Ulang Tahun, tapi ini… sekedar selamat ultah pun tak aku dapatkan. Jujur, aku memang sangat menginginkan ucapan darinya. yang berarti jika dia melakukan itu untukku berarti dia sudah memaafkan aku. itu adalah harapan terbesarku saat itu.  

tapi semalam aku mendapat nasehat yang indah dari suami.  Mungkin bukan bagian dari nasehat, tapi sebuah saran yang baik untukku. suamiku  mengatakan “Jika kamu menghargainya, ucapkan saja walau tidak mengirimkankan kado”. Kemudian  suamiku melanjutkan, just say "selamat ultah" gak usah pake kata-kata lain lagi”. mendengar jawabannya aku menjadi bingung dan bertanya, “Alasannya?” kemudian suamiku menjawab, “Ya, itu cuma buat memastikan kalau kamu tidak lupa sama dia. dan kamu tulus mengucapkan itu. jangan khawatir sayang ,jika hari ini kamu belum menerima maaf darinya yakinlah Allah Maha tau, dia tahu perjuangan kamu seperti apa, suatu hari nanti pasti hatinya lulu ,jangan menyerah dan teruslah berdoa untuknya...”. 

aku terdiam lama..setelah kupikir2, jawaban ini sangat masuk akal buatku. Aku setuju dengan saran suamiku. Sekarang aku tidak bimbang lagi, aku menjadi yakin untuk ucapkan kata “selamat ULTah..” kepada teman yang sangat aku sayangi. ini adalah jawaban yang aku butuhkan saat ini. Aku menjadi lega… sangat lega setelah mendapat saran dari suami… sempat heran juga, mengapa aku terlalu pusing hanya karena mempermasalahkan ucapan Selamat Ulang Tahun? Sebenarnya tidaklah terlalu sulit kuucapkan kata “selamat ULtah..”. Namun aku terlalu berat memikirkan pertimbangan-pertimbangannya. Walau kata-kata suamiku sangat umum didengar, namun memiliki makna yang indah. terima kasih suamiku, untuk saran yang baik. aku akan “segera” memberikan ucapan selamat untuk dia yang sangat aku sayang dengan perasaan ikhlas. sekali lagi, I.K.H.L.A.S Terima kasih.