15.8.11

One Day in Your Life

Ketika rasa sepi sedang mengurungmu, ketika segalanya berada di luar batas kemampuan yang bisa kamu hadapi, ketika kamu merasa banyak kawan-kawanmu berlari menjauhimu… when you’re feeling lonely and blue…pernahkah kamu bertanya seberapa besar arti hidupmu buat orang lain? Seberapa berpengaruh jika suatu saat kelak ‘masa kontrak’mu di dunia yang fana ini sudah habis dan kamu melayang pergi ke suatu tempat yang sama sekali asing buatmu?

Apakah orang-orang akan menangisimu?
Apakah orang-orang akan meraung-raung histeris dan mencakari gundukan tanah kuburanmu?
Apakah orang-orang akan merasa kehilangan akan sosokmu?

Atau malah ini.

Orang-orang akan merasa lega dan tersenyum puas karena akhirnya seorang kamu berpulang juga dan tak perlu mereka temui lagi.
Orang-orang malah bahagia.

Atau mungkin, orang-orang bahkan tidak sadar kalau kamu pernah hadir dan berebut oksigen bersamamu?

Pernahkah kamu?

**
Gue ingat persis, ketika Michael Jackson berpulang kemarin, berjuta-juta umat manusia menundukkan kepala, menangis, lalu berdoa. Jutaan manusia itu berlomba-lomba mengenang Jacko dengan cara mereka masing-masing; bagaimana sosok King of Pop itu telah menyentuh hidup mereka dengan lagu-lagu yang fenomenal, aksi sosial yang dahsyat, juga gosip-gosip spektakuler yang membuatnya terkucilkan justru di akhir hidupnya.

Lagu berjudul “One Day in Your Life” pun seolah menjadi sound track untuk setiap ulasan cerita tentangnya. Betapa gue dan semua orang seolah diingatkan tentang sosok Michael Jackson yang digosipkan melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, dibilang kelainan karena tingkah lakunya yang seperti bocah, juga rangkaian operasi plastik yang digosipkan ia lakukan atas nama dia benci dengan dirinya sendiri.

Ketika dia berpulang ke rumah Tuhan yang menciptakannya, juga gue dan semua makhluk di alam semesta raya, semua orang lantas terhenyak dan merasa sangat kehilangan… juga merasa bersalah.

Jacko pernah berkata di dalam lagunya, “Though you don’t need me now, I will stay in your heart… And when things fall apart, you’ll remember one day…”

Hampir semua kepala tertunduk. Hampir semua pasang mata mengalirkan air matanya. Hampir semua jantung seolah berdenti berdenyut.

Dan gue pun menjadi salah satu dari pemilik jantung yang seperti ogah-ogahan berfungsi sebagaimana mestinya.

**

Ketika tadi gue mendengar lagu ini di kantor, tiba-tiba hati gue berdebar.

“Apa yang bakal diingat orang tentang gue, kelak jika gue menutup mata, ya?”

Apakah mereka mengenang gue dalam kenangan yang baik-baik saja? Ataukah mereka mengenang gue sebagai sosok seorang kawan yang menyebalkan?

Kenangan seperti apakah yang akan terbentuk di dalam isi kepala orang-orang yang pernah dekat dengan gue, pernah mengenal gue, pernah bersentuhan dengan gue secara fisik atau lewat tulisan-tulisan gue?

Perasaan ini selalu muncul ketika suasana hati gue sedang tidak menentu. Sedang tidak memiliki self confidence yang cukup kuat untuk menopang langkah-langkah gue.

It’s always nice to know that someone out there needs me. It’s nice to know that my existence means something to someone.

Karena ketika awan-awan hitam menggayut di atas kepala gue, yang ingin gue ketahui adalah… gue tidak boleh mati atau menyerah begitu saja, karena ada seseorang, entah siapa, di luar sana, yang membutuhkan kehadiran gue. Yang merindukan sapaan pagi hari gue. Yang akan kehilangan celotehan-celotehan gue. Yang akan merasa sangat sedih jika gue berhenti berusaha sekuat tenaga untuk tetap hidup, tetap bernafas, tetap menjadi seorang  ATMA.

Beberapa hari ini gue memang semakin mempertanyakan arti kehadiran gue buat semua orang, meragukan bahwa gue benar-benar hadir ke dunia ini dengan membawa misi khusus untuk membuat orang lain bahagia.

Gue jujur saja, gue tahu gue bukanlah seorang kawan yang baik akhir-akhir ini karena masalah yang memenuhi isi kepala gue sudah terlalu over loaded sehingga saya tidak punya waktu untuk orang lain, kecuali gue, gue, dan gue saja. Saya menjadi perempuan yang self centered and I hate her for replacing me, myself.

Bukan untuk memanjakan ego gue. Tapi justru untuk menumbuhkan semangat gue yang terpuruk semakin dalam, justru untuk menerbitkan kembali senyum di wajah gue…

Jadi,

Kalau gue pernah bertanya pada kamu, apakah arti gue buat kamu dan apa yang bakal kamu kenang dari seorang  ATMA.. Semata-mata karena gue ingin merasa berarti buat kamu semua… Dan kalau yang akan terkenang di benak kalian tentang Atma yang menyebalkan misalnya… let me know that, sehingga gue bisa mengubahnya.

Gue cinta kamu semua.. Dan suatu saat, gue ingin dikenang sebagai seorang perempuan yang pernah memberi warna dalam kehidupan semua orang yang pernah ada di hari-hari gue…
Lov U
 
**

Kantor, Senin, 15 Agustus 2011, 1.24 PM
Sedang mencari puing2 cinta yang hilang kekuatan yang terserak

3 komentar:

  1. saya suka banget sama lagu One Day In Your Life.. tiap ngedengerinnya suka sedih :(
    sama suka kepikiran juga "apa yang akan orang ingat dari kita, saat kita sudah tiada nanti..?"

    BalasHapus
  2. subhanallah... saya seperti diingatkan setelah membaca tulisannya.

    thanks.. nice share.

    BalasHapus
  3. @Irma Devi Santika: iyya satu lagunya Jacko yang sangat bermakna....

    @ROe Salampessy: alhamdulillah wassyukurillah klo post ini bisa mengingatkan kita menjadi lebih baik buat orang lain...

    BalasHapus

pengunjung yang baik hati, tinggalkan komentarnya ya???

 

[ TENTANG RINDU ]..... Copyright © 2013 | Template design by ATMAMUTHMAINNA | Powered by Blogger Templates